Aku memiliki seorang sahabat yang bernama Aulia. Meski dirinya adalah orang yang sensitif, tapi aku tetap bersahabat dengannya. Aulia sangat suka dengan pelajaran Bahasa Inggris, tapi dia tidak suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi.
Dia sampai melarangku untuk tidak boleh suka dengan dua mata pelajaran tersebut seperti dirinya. Suatu waktu saat pelajaran Bahasa Inggris, aku tiba-tiba menyukai pelajaran tersebut karena guru yang mengajarkannya memiliki cara penyampaian yang baik.
ku pun mulai aktif dan rajin belajar bahasa inggris Entah mengapa, Aulia tiba-tiba berubah sikapnya terhadapku.Dirinya tidak pernah mau diajak pergi ke kantin dan tidak mau bersahabat lagi denganku.
Kejadian itu tidak membuat persahabatan kami terputus.Namun, lambat laun aku menemukan keanehan dalam sikapnya. Saat ujian pelajaran Biologi, Aulia meminta contekan kepadaku.
Namun, aku tidak memberikannya karena berharap ia intropeksi diri supaya rajin belajar.
Beberapa hari kemudian, nilai ujian Biologi dibagikan dan aku mendapat nilai 90, sedangkan Aulia mendapat nilai 75. Saat itulah aku merasakan sebuah tatapan iri hati dari sahabatku.
Akhirnya aku menyadari kalau Aulia bukanlah sahabat sejatiku. Bersahabat dengan orang yang suka iri hati adalah hal yang susah dan persahabatan kita pasti tidak akan bertahan lama.