MEMBERSIHKAN HALAMAN SEKOLAH (cerpen)

Semula siswa yang bersantai menunggu jam pulang, mendadak kompak riuh tampak kesal.

 “Aduh malas banget harus beres-beres kelas pas mau pulang,” ungkap Deni si ketua kelas.

 Namun lantaran ia adalah ketua kelas, terpaksalah Deni meminta teman-temannya bersih-bersih sesuai arahan sekolah. Semua siswa di kelas 9 B pun akhirnya bersih-bersih walau dengan menggerutu. Di antara semua siswa, ada satu siswa yang duduk-duduk santai tak mau membersihkan kelas. Ia adalah Yanto.

“To, kenapa kamu malah diam tidak membantu teman-temanmu?” ujar Deni.

“Malas, kita kan sudah belajar, sudah mau jam pulang juga, kenapa harus repot-repot membersihkan kelas?” jawab Yanto.

Deni yang mendengar jawaban Yanto dibuat bingung, sebab ia pada dasarnya tak bisa memaksa Yanto untuk membersihkan kelas. “Ya setidaknya kamu membuang sampah di dekatmu saja, nanti teman yang lain juga malas beres-beres.”

 “Makin banyak yang nggak mau beres-beres, makin lama kita pulang,” jawab Deni. “Nggak mau, urusan beres-beres kan ada penjaga sekolah,”

Yanto tak bergeming. Untung, siswa yang lain tetap membersihkan kelas walau seperti terpaksa. Guru-guru pun menyisir satu per satu kelas yang sedang kerja bakti. Pak Bahtiar yang kebagian mengecek kelas 9 B cukup senang karena semua siswa kompak membersihkan kelas.

  Namun perhatian Pak Bahtiar tertuju pada Yanto yang santai-santai di dalam kelas. “Yanto, kenapa tidak mau membersihkan kelas seperti teman-temanmu?

” tanya pak Bahtiar. Yanto bingung, dia menjawab dengan pelan, “Emang tugas bersih-bersih jadi tugas siswa juga, pak? kan ada penjaga sekolah.”

 Pak Bahtiar lalu tersenyum dan menghampiri Yanto. “Ya, memang tugas bersih-bersih adalah tugas penjaga sekolah,” jawab sang guru. “Tapi kegiatan bersih-bersih juga jadi salah satu tugas siswa yang tak kalah penting dari matematika,” jelas Pak Bahtiar. “Kenapa, pak?”

Yanto penasaran. “Dengan bersih-bersih, kita akan belajar mencintai lingkungan sekitar, disiplin, kita pun akan merasa nyaman saat belajar.

Paling penting untuk saat ini, kelas yang bersih akan menjauhkan kita dari banyak penyakit,” terang Pak Bahtiar. “Tapi kenapa pas kita mau pulang, pak?” desak Yanto.

“Justru ini adalah waktu yang tepat, kalau kita bersih-bersih mendekati jam pulang, kamu akan mendapat perasaan bahagia dan lega,” jawab Pak Bahtiar. Yanto diam dan seperti mengiyakan perkataan Pak Bahtiar. 

“Okelah, aku beres-beres,” jawab Yanto. Yanto pun akhirnya membantu teman-temannya yang sedang membersihkan kelas.