DI Kutip Dari KOMPAS.COM,Pemerintah Jepang berencana memperluas cakupan beasiswa untuk mahasiswa asing mulai April 2024.
Hal itu dilakukan untuk memberikan kesempatan akademis pada anak-anak dari pekerja asing yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya di Jepang.
Asal tahu saja, berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja Jepang, jumlah pekerja asing pada akhir Oktober mencapai rekor terbesar, yakni 2.048.675 orang atau naik 12,4 persen dari tahun sebelumnya.
Sedangkan pekerja asing yang masuk ke Jepang dengan visa dependen mencapai 244.890 orang pada akhir Juni 2023 atau naik 7,5 persen dari tahun sebelumnya berdasarkan data dari Badan Layanan Imigrasi Jepang.
Selama ini, beasiswa yang disediakan oleh Japan Student Service Organization hanya untuk warga Jepang dan warga negara asing dengan visa sebagai penduduk tetap khusus dan penduduk tetap atau penduduk jangka panjang yang berniat tinggal di Jepang secara permanen.
Anggota parlemen dari Partai Demokratik Liberal yang berkuasa telah menyerukan kepada pemerintah untuk memperluas dukungan akademis bagi anak-anak asing. Sebab, saat ini Jepang tengah berusaha mendapatkan tenaga kerja asing di tengah-tengah menurunnya jumlah penduduk asli Jepang.
Hal yang sama diserukan kelompok masyarakat, termasuk organisasi non-pemerintah Solidarity Network with Migrants Japan. Mereka mencatat bahwa anak-anak pekerja asing cenderung menghadapi kesulitan keuangan
Anggota pengarah kelompok itu, Toru Takahashi menyambut baik rencana pemerintah untuk memperluas beasiswa untuk anak asing. Pasalnya, aturan beasiswa selama ini yang mengharuskan siswa untuk menyelesaikan pendidikan 12 tahun di Jepang memiliki persyaratan berat.
Mengingat dengan aturan itu, anak asing harus tinggal di Jepang sebelum kelas satu untuk bisa memenuhi syarat. “Kami akan memperhatikan dengan seksama apakah pemerintah akan bergerak untuk melonggarkan peraturan,” kata Takahasi dilansir dari Kyodo News, Selasa (19/3/2024).
Apabila rencana ini direalisasikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mengharapkan sekitar 500 hingga 1.000 mahasiswa baru akan memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa dalam bentuk hibah atau pinjaman.