Tangerang Selatan, 20 November 2025 – Laboratorium Farmasi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Tangerang Selatan kembali menjadi pusat aktivitas penting bagi siswa-siswi Jurusan Farmasi. Pada hari Kamis ini, fokus praktik diarahkan pada dua kompetensi inti yang wajib dikuasai oleh calon Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK): Peracikan Sediaan Obat Padat dan Uji Mutu Sediaan Herbal Sederhana.
Peracikan Sediaan Obat Padat (Pulveres/Puyer)
Kegiatan praktik hari ini mayoritas diikuti oleh siswa Kelas XI sebagai bagian dari kurikulum yang membahas tentang Farmasetika Dasar. Sesi ini bertujuan untuk mengasah keterampilan motorik halus dan ketelitian siswa dalam meracik sediaan obat yang paling umum di apotek, yaitu pulveres (serbuk terbagi) atau puyer.
- Tujuan Praktik: Siswa belajar cara menghitung dosis, menimbang bahan aktif dan bahan tambahan dengan akurat, mencampur (homogenisasi) serbuk menggunakan metode triturasi yang benar di dalam mortir dan stamper, hingga mengemasnya menjadi 10 bungkus sediaan yang seragam.
- Peralatan Kunci: Penggunaan alat-alat seperti mortir dan stamper, timbangan analitik , kertas perkamen, dan spatel menjadi fokus utama untuk memastikan setiap langkah peracikan memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) skala kecil.
- Fokus Khusus: Praktik kali ini menekankan pada teknik pengenceran bahan obat dosis sangat kecil dan pencegahan terjadinya inkompatibilitas fisika (perubahan warna/bentuk) saat dua bahan obat atau lebih dicampur.
Analisis Sederhana: Praktikum Farmakognosi dan Fitokimia
Sementara itu, siswa Kelas XII Farmasi memfokuskan diri pada praktik yang lebih mendalam, yaitu Farmakognosi dan Fitokimia. Kegiatan ini mempersiapkan mereka untuk bekerja di industri farmasi yang memproduksi obat herbal atau fitofarmaka.
- Jenis Praktik: Siswa melakukan pembuatan sediaan ekstrak sederhana dari simplisia tanaman obat, seringkali menggunakan metode maserasi (perendaman) atau perkolasi.
- Uji Mutu: Setelah mendapatkan ekstrak, siswa melanjutkan dengan uji organoleptis (pengamatan warna, bau, dan rasa) dan uji penentuan kadar air ekstrak. Selain itu, dilakukan juga uji skrining fitokimia sederhana untuk mengidentifikasi keberadaan golongan senyawa aktif seperti flavonoid atau tanin dalam ekstrak yang mereka buat.
- Relevansi Industri: Praktik ini penting karena mengajarkan siswa prinsip dasar pengawasan mutu bahan baku herbal, yang merupakan langkah awal krusial dalam menghasilkan obat herbal terstandar yang aman dan berkhasiat.
Guru Pengampu dan Komitmen Sekolah
Kegiatan praktik hari ini dipandu oleh guru-guru farmasi yang berkompeten, seperti Ibu Aat Mujizat S.Farm (mengacu pada salah satu guru farmasi yang sering mendampingi praktik), yang memastikan setiap langkah dijalankan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) yang ketat.
Kepala SMKN 5 Tangerang Selatan, melalui praktik rutin yang terstruktur ini, menegaskan kembali komitmen sekolah untuk mencetak tenaga ahli farmasi yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang mumpuni. Kualitas lulusan diharapkan siap kerja dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri kesehatan modern.
